6 Jenis Bangsa Sapi Eropa di Indonesia
6 Jenis Bangsa Sapi Eropa di Indonesia - Seiring berkembangnya waktu, segala kemajuan dan perkembangan nyaris terjadi. Tidak terkecuali penyebaran sapi. Di Indonesia, kita dapat menemukan berbagai jenis sapi yang dipelihara oleh masyarakat untuk dimanfaatkan.
Salah satu penyebaran sapi di Indonesia adalah sapi perah dari bangsa sapi eropa. Sekiranya terdapat 6 jenis sapi perah bangsa eropa yang sudah sejak lama dikenal oleh para pekernak Indonesia. Apa saja jenisnya? Simak ulasan berikut:
1. Sapi jenis Charolais
Jenis sapi Charolais ini berasal dari negara Francis yang didatangkan ke negara-negara penghasil ternak seperti Texas, Florida, dan Lousiana. Jenis sapi ini termasuk sapi dwiguna atau dual purpose karena selain dimanfaatkan untuk diambil dagingnya, sapi jenis ini juga biasa dipakai untuk bekerja. Seperti halnya menarik batang pohon besar dan sebagainya.
Di negara-negara penghasil ternak ini, para peternak biasa menyilangkan sapi jenis Charolais ini dengan sapi Brahman. Tujuannya yaitu untuk mendapatkan sapi unggul dan tahan terhadap penyakit sapi pada umumnya.
Bobot sapi jenis ini diperkirakan mencapai 1000 kg untuk sapi jantan dan 750 kg untuk betina.
Di Indonesia, bangsa sapi ini banyak tersebar di kabupaten Banjarnegara dengan keunggulan yang melimpah. Sapi itu juga oleh para peternak dijadikan bibit unggul.
2. Sapi jenis Simental
Sapi yang berasal sari negara Switzerland ini merupakan sapi potong yang paling terkenal di Eropa. Variasi warna dari sapi ini pada umumnya yaitu merah dengan campuran agak gelap, kekuning-kuningan, dan muka berwarna cerah.
Salah satu keunggulan dari sapi ini adalah kemampuan menyusui yang begitu baik, serta pertumbuhan yang drastis cepat jika dibandingkan dengan bangsa sapi eropa lainnya. Sapi simental memiliki berat badan sekitar 1150 kg untuk jantan dan 800 kg untuk sapi betina. Penyebaran sapi jenis ini di Indonesia bisa ditemukan di kabupaten Batang.
3. Sapi jenis Hereford
Sapi ini merupakan keturunan dari sapi potong jenis bos taurus yang pada mulanya sapi ini didomestikasi di wilayah Hereford yang terletak di lembah server river, Inggris.
Pada tahun 1840, sapi ini mulai dikembangbiakan di negara Amerika Serikat sebagai sapi penghasil daging. Sebab sapi ini memiliki keunggunal menghasilkan daging dengan cepat dan memiliki komposisi perbandingan antara protein dan lemar yang cukup seimbang dikalangan bangsa sapi Eropa pada umumnya.
Jenis sapi yang satu ini merupakan sapi hasil impor dari negara Skotlandia dan kemudian berkembang biak di Amerika Serikat sejak 1873 silam.
Sapi ini dimanfaatkan sebagai pangan bagi masyarakat AS pada waktu itu. Sapi potong satu ini memiliki bentuk tubuh yang panjang dan menghasilkan daging yang empuk.
Sapi ini diekspor ke Indonesia pada tahun 1973 dengan keunggulan salah satunya yaitu proses pertumbuhannya yang cenderung cepat, mampu bertahan hidup dengan pakan seadanya, mampu mencapai dewasa kelamin dengan sangat cepat, dan karkas bermutu tinggi dengan presentase yang tinggi jika dipotong saat usia sapi dua setengah tahun.
6. Sapi jenis Shorthorn
Sapi yang berasal dari bagian timur laut Inggris tepat di daerah Northhumberland ini merupakan salah satu bangsa sapi Eropa dengan jenis multi guna yaitu penghasil daging dan susu yang tinggi. Oleh karena itu, penyebaran sapi ini cukup luas bahkan sampai ke Indonesia.
Bobot sapi Shorthorn menurut tampat perkembangannya sekitar 1000 kg untuk Shorthorn jantan dewasa dan 750-770 kg untuk betina dewasa.
Nah itulah ulasan bangsa sapi Eropa versi Kuliah Ternak kali ini, semoga bermanfaat dan salam peternakan.
Salah satu penyebaran sapi di Indonesia adalah sapi perah dari bangsa sapi eropa. Sekiranya terdapat 6 jenis sapi perah bangsa eropa yang sudah sejak lama dikenal oleh para pekernak Indonesia. Apa saja jenisnya? Simak ulasan berikut:
1. Sapi jenis Charolais
Jenis sapi Charolais ini berasal dari negara Francis yang didatangkan ke negara-negara penghasil ternak seperti Texas, Florida, dan Lousiana. Jenis sapi ini termasuk sapi dwiguna atau dual purpose karena selain dimanfaatkan untuk diambil dagingnya, sapi jenis ini juga biasa dipakai untuk bekerja. Seperti halnya menarik batang pohon besar dan sebagainya.
Di negara-negara penghasil ternak ini, para peternak biasa menyilangkan sapi jenis Charolais ini dengan sapi Brahman. Tujuannya yaitu untuk mendapatkan sapi unggul dan tahan terhadap penyakit sapi pada umumnya.
Bobot sapi jenis ini diperkirakan mencapai 1000 kg untuk sapi jantan dan 750 kg untuk betina.
Di Indonesia, bangsa sapi ini banyak tersebar di kabupaten Banjarnegara dengan keunggulan yang melimpah. Sapi itu juga oleh para peternak dijadikan bibit unggul.
2. Sapi jenis Simental
Sapi yang berasal sari negara Switzerland ini merupakan sapi potong yang paling terkenal di Eropa. Variasi warna dari sapi ini pada umumnya yaitu merah dengan campuran agak gelap, kekuning-kuningan, dan muka berwarna cerah.
Salah satu keunggulan dari sapi ini adalah kemampuan menyusui yang begitu baik, serta pertumbuhan yang drastis cepat jika dibandingkan dengan bangsa sapi eropa lainnya. Sapi simental memiliki berat badan sekitar 1150 kg untuk jantan dan 800 kg untuk sapi betina. Penyebaran sapi jenis ini di Indonesia bisa ditemukan di kabupaten Batang.
3. Sapi jenis Hereford
Sapi ini merupakan keturunan dari sapi potong jenis bos taurus yang pada mulanya sapi ini didomestikasi di wilayah Hereford yang terletak di lembah server river, Inggris.
Pada tahun 1840, sapi ini mulai dikembangbiakan di negara Amerika Serikat sebagai sapi penghasil daging. Sebab sapi ini memiliki keunggunal menghasilkan daging dengan cepat dan memiliki komposisi perbandingan antara protein dan lemar yang cukup seimbang dikalangan bangsa sapi Eropa pada umumnya.
Berat badan sapi ini tergolong sedang sekitar 850 untuk sapi jantan dewasa dan 650 untuk sapi betina dewasa.
4. Sapi jenis Limousin
Sapi ini merupakan sapi tertua dalam silsilah bangsa sapi Eropa. Sapi yang merajai pasar sapi di Indonesia ini merupakan jenis sapi potong yang lebih unggul jika dibangdingkan dengan sapi jenia Simental.
Variasi bulu agak kecoklatan, warna putih di sekitaran ambing, serta mata berwarna cerah ini secara penyebarannya banyak terdapat di daerah beriklim tropis. Salah satu keunggulan sapi ini yaitu memiliki daya tampung makanan yang cukup banyak sebab volume rumen cukup besar.
5. Sapi jenis Aberdeen angus
4. Sapi jenis Limousin
Sapi ini merupakan sapi tertua dalam silsilah bangsa sapi Eropa. Sapi yang merajai pasar sapi di Indonesia ini merupakan jenis sapi potong yang lebih unggul jika dibangdingkan dengan sapi jenia Simental.
Variasi bulu agak kecoklatan, warna putih di sekitaran ambing, serta mata berwarna cerah ini secara penyebarannya banyak terdapat di daerah beriklim tropis. Salah satu keunggulan sapi ini yaitu memiliki daya tampung makanan yang cukup banyak sebab volume rumen cukup besar.
5. Sapi jenis Aberdeen angus
Jenis sapi yang satu ini merupakan sapi hasil impor dari negara Skotlandia dan kemudian berkembang biak di Amerika Serikat sejak 1873 silam.
Sapi ini dimanfaatkan sebagai pangan bagi masyarakat AS pada waktu itu. Sapi potong satu ini memiliki bentuk tubuh yang panjang dan menghasilkan daging yang empuk.
Sapi ini diekspor ke Indonesia pada tahun 1973 dengan keunggulan salah satunya yaitu proses pertumbuhannya yang cenderung cepat, mampu bertahan hidup dengan pakan seadanya, mampu mencapai dewasa kelamin dengan sangat cepat, dan karkas bermutu tinggi dengan presentase yang tinggi jika dipotong saat usia sapi dua setengah tahun.
6. Sapi jenis Shorthorn
Sapi yang berasal dari bagian timur laut Inggris tepat di daerah Northhumberland ini merupakan salah satu bangsa sapi Eropa dengan jenis multi guna yaitu penghasil daging dan susu yang tinggi. Oleh karena itu, penyebaran sapi ini cukup luas bahkan sampai ke Indonesia.
Bobot sapi Shorthorn menurut tampat perkembangannya sekitar 1000 kg untuk Shorthorn jantan dewasa dan 750-770 kg untuk betina dewasa.
Nah itulah ulasan bangsa sapi Eropa versi Kuliah Ternak kali ini, semoga bermanfaat dan salam peternakan.